Pembunuhan Berencana yang dilakukan oleh keluarga sambo beserta rekan kerjanya mendapat komentar keras dari Ayah Brigadir J, Itu Palsu!

Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta Ferdy Sambo membayangkan jika berada di posisinya. Terutama jika anak Sambo yang dibunuh.
Hal tersebut disampaikan oleh Samuel Ayah Brigadir J usai dipersilakan Majelis Hakim bicara dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11). “Jadi bagaimana kebalikannya peristiwa ini. Pak Ferdy Sambo jadi saya, saya jadi Pak Ferdy Sambo. Dengan begitu sadis, nyawa anak saya ataupun nyawa anak dia saya ambil secara paksa di rumahnya sendiri, bagaimana perasaan dia,” kata Samuel Ayah Brigadir J

Samuel Hutabarat, ayah kandung Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, rupanya memperhatikan penampilan terdakwa Putri Candrawathi dalam sidang kasus dugaan pembunuhan anaknya. “Soal Putri, yang saya perhatikan, apalagi di akhir persidangan, mulai dia masuk di beberapa hari yang lalu, di ruang persidangan, saya sangat memperhatikan penampilan dia,” tutur Samuel Ayah Brigadir J  dalam dialog medandigital, Sabtu (14/1/2023). Menurut dia, penampilan istri Ferdy Sambo itu berbeda dengan penampilannya dalam sejumlah sidang sebelumnya di mana dia tampak membiarkan rambutnya terurai. “Berbeda dengan penampilan yang selama ini di dalam persidangan.”

Ayah Brigadir J Perhatikan Penampilan Putri Candrawathi, Itu Palsu!

Ayah Brigadir J Perhatikan Penampilan Putri, Semua Itu Palsu

“Di dalam persidangan selama ini, yang saya perhatikan rambut dia itu selalu terurai, melihat wajahnya hanya seperempat yang bisa kita lihat,” lanjut Samuel Ayah Brigadir J. Namun, dalam sidang beberapa hari lalu, rambut Putri tampak diikat ke belakang. Samuel Ayah Brigadir J pun menilai Putri sedang membangun skenario demi mendapatkan iba dari jaksa dan hakim. “Dalam persidangan beberapa hari yang lalu, itu rambutnya diikat ke belakang, dan dalam persidangan itu dia membangun skenario tangis menangis, untuk menutupi kebohongannya dan untuk mendapatkan rasa iba dari jaksa dan hakim.” “Drama tangisan yang dibangun Putri kemarin, itu untuk mengambil simpati hakim dan jaksa,” ulangnya.

Dia juga mempertanyakan, jika memang Putri merupakan korban pelecehan atau perkosaan yang dilakukan Yosua di Magelang, mengapa ia tidak melakukan visum. “Kalau memang dia diperkosa di Magelang, kenapa tidak lapor, kenapa tidak divisum?” Terlebih, menurut Samuel Ayah Brigadir J, di zaman sekarang ini, jangankan memerkosa, menyentil telinga pun bisa masuk penjara. “Disentil saja kuping orang, bisa dipenjara. Ini apalagi diperkosa, dibanting, masih sempat lagi dia memanggil almarhum Yosua ke kamarnya untuk berbicara.” “Ini sudah sangat janggal. Ada apa di balik ini semua?” imbuhnya.

Ayah Brigadir J Perhatikan Penampilan Putri, Semua Itu Palsu

Dalam dialog itu, Samuel Ayah Brigadir J juga menyebut Richard Eliezer, terdakwa lain pada kasus itu, sudah membantah dengan sangat tegas hal-hal yang disampaikan oleh Ferdy Sambo. “Kalau dalam hal kesaksian dia, apakah sudah semua yang disaksikannya di persidangan, kami kan tidak bisa menilai secara akurat, karena kan kami tidak ada di TKP,” kata Samuel Ayah Brigadir J. “Tetapi, kalau melihat reaksi si Eliezer dalam menjawab si Ferdy Sambo, dia sudah sangat tegas menentang apa omongan Ferdy Sambo.”

Samuel Ayah Brigadir J juga menyebut dakwaan jaksa penuntut umum terkait dengan pelanggaran Pasal 340, dan itu diterapkan terhadap pihak yang diduga merencanakan pembunuhan. “Saya rasa, yang utamanya di sini, pemeran utama yang harus dihukum seberat-beratnya, sesuailah dengan perbuatan mereka.” Baca juga Bharada E ungjkap drama keluarga sambo.

Ayah Brigadir J Sebut Tangisan Sambo Dan Putri Untuk Tutupi Kebohongan

Ayah Brigadir J Perhatikan Penampilan Putri, Semua Itu Palsu

Jakarta: Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus berlanjut. Ayah Brigadir J Samuel Hutabarat Ayah Brigadir J buka suara terkait Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang menangis di depan Majelis Hakim dalam persidangan. Menurutnya, tangisan tersebut untuk mengaburkan skenario pembunuhan berencana terhadap anaknya.

“Mereka itu tampaknya kompak nyari tangis-tangisan setiap ditanya Majelis Hakim. Mulai dari awal pun persoalan ini si Ferdy Sambo sudah mulai tangis-tangis terus saat ditanyai, apalagi si Putri, dia nangis untuk menutupi kebohongan-kebohongan orang itu,” ujar Samuel Hutabarat Ayah Brigadir J, dikutip dalam program Breaking News, Metro TV, Kamis 12 Januari 2023. Ia mengatakan, saat ini masyarakat sudah bisa menilai mana yang benar mana yang palsu. Samuel Ayah Brigadir J berharap kepada Jaksa dan Majelis Hakim, Pasal 340 sudah sepantasnya dijatuhkan untuk orang-orang yang berencana membunuh anaknya.

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *