Kasus Pembunuhan Brigadir J Sampai Hari Ini masih Terus berjalan Dan kebenaran Peran Putri Candrawathi Mulai di bongkar oleh Barada E.
Salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana, Putri Candrawathi baru-baru ini kembali menjadi buar bibir saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu,(19/10/2022). Ada kejadian yang cukup menyita perhatian publik hingga membuat netizen geram. Pasalnya gerak-gerik Putri Candrawathi yang ramai disorot hingga dianggap mencurigakan. Sebelumnya masyarakat curiga kalau tangisan Putri Candarawathi dalam sidang hanya akting. Apalagi, dalam gerak-geriknya, Putri seakan sengaja mencari arah kamera.
Ketika kamera mengarah ke wajahnya, ibu empat anak itu pun langsung menangis. Video tersebut pun viral dan diunggah sejumlah akun Instagram gosip. Selain tangisan yang dianggap rekayasa, baru-baru ini juga beredar video ketika Putri Candrawathi berinteraksi dengan para pengacaranya. Dalam video yang beredar, Putri Candawathi bahkan terlihat genit dengan menyentuh salah seorang pengacaranya. Di situ, Putri juga terlihat tersenyum dan sempat bercanda dengan sang pengacara.
Aksi Putri Candrawahti tentu saja menjadi gunjingan warganet. Apalagi sebelumnya Putri yanga mengaku sebagai korban pelecehan seksual mengalami depresi. Namun apa yang ditunjukan Putri dalam video tersebut, sama sekali tak terlihat depresi.
“Waduh jangan-jangan dia memutar balikkan fakta nih, padahal dia yang berusaha melecehkan Brigadir J,” kata akun @dela***.
“Kupikir cuma aku yang memperhatikan tingkah ini sewaktu pertama melihatnya, trnyata ada yang membahas, terima kasih,” ujar akun @yona*** dengan emoticon tertawa.
“Oh orang lagi depresi berat, habis sexual abuse tuh kayak gini modelannya?” komentar akun @jayl*** heran.
Berikut Pengakuan Bharada Eliezer, Makin Terungkap Bengisnya Putri Candrawathi Dan Sambo CS
Fakta baru Putri Candrawathi Dalam kematian Brigadir Joshua alias Nopryansyah Yosua Hutabarat kembali diungkapkan oleh Bharada Eliezer. Bharada Eliezer menyebutkan sebelum Brigadir Joshua ditembak, terlebih dahulu mobil yang ditumpanginya ingin ditabrak. Hal itu, kata Bharada Eliezer saat Brigadir Joshua menumpangi mobil beramsa terdakwa Ricky Rizal dari Magelang menuju Jakarta. Pada saat bersamaan itu, Ricky Rizal, sempat ingin sengaja menabrakkan mobil yang dia tumpangi bersama Brigadir Joshua dalam perjalanan Magelang ke Jakarta pada 8 Juli 2022.
Hal tersebut diungkapkan Bharada Eliezer saat menjadi saksi dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Joshua di PN Jaksel, Rabu (30/11/2022). Saat perjalanan pulang dari Magelang ke Jakarta, rombongan Putri Candawathi terbagi menjadi dua mobil.
Dikarenakan Perintah Sambo
Mobil pertama ditumpangi oleh Kuat Maruf, Richard Eliezer, Susi, dan Putri Candawathi. Sementara itu, mobil kedua ditumpangi oleh Ricky Rizal sebagai sopir dan korban Brigadir Joshua. Ia mengatakan pada saat itu Ricky ingin menabrakkan mobil yang ditumpangi bersama Brigadir Joshua. Menurut Bharada Eliezer, Ricky ingin menabrakkan mobil tersebut ke arah kiri lantaran Brigadir Joshua berada di sebelah kiri dan posisi Ricky sebagai sopir berada di sebelah kanan.
“Karena almarhum persisnya ada di sebelah kiri, dan pada saat itu tidur, jadi dia bilang ke saya pingin nabrakin mobil di sebelah sisi kiri,” tutur Richard. Hakim kemudian memastikan apakah niat menabrakkan mobil itu dilakukan pada saat perjalanan dari Magelang menuju Jakarta. “Iya,” jawab Bharada Eliezer. “Dia (Ricky) bercerita kepada Saudara ingin melakukan ini?” ucap Hakim. “Betul,” jawab Bharada Eliezer lagi.
Fakta Baru Peran Putri Candrawathi Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir j
Sosok Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo menjadi sorotan, karena memiliki andil dalam keterlibatan skenario pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal itu diungkap oleh mantan ajudan suaminya, Richard Eliezer atau Bharada E, dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
Bharada E menuturkan keterlibatan Putri itu terlihat setelah dirinya diminta Ferdy Sambo menembak Brigadir J di Jalan Saguling. Bharada E juga membeberkan skenario yang telah disusun Ferdy Sambo soal baku tembak ditengarai pelecehan seksual.
“Jadi nanti skenarionya ibu PC dengan Yosua, ibu dilecehkan Yosua, baru ibu terlihat. Kamu dengar kamu respons, Yosua ketahuan, Yosua tembak, kamu balas tembak,” ujar Bharada E sambil menirukan ucapan Ferdy Sambo kala itu saat sidang.
“Saya kaget, saya disuruh bunuh orang ini, saya kaget saya takut sudah kacau pikiran saya ini tertekan saya ini. Kamu aman, jangan takut karena posisinya, kamu itu bela ibu (PC),” tambah Bharada E.
Saat itu Putri Candrawathi juga duduk di samping Ferdy Sambo dan mendengarkan seluruh skenario tersebut. “Nah di samping yang disampaikan itu sempat ngobrol sama ibu. Ibu di samping kiri,” ungkap Bharada E.
Saat itu dia mengaku ragu dan takut karena harus membunuh. Tetapi, Ferdy Sambo mencoba meyakinkannya. Ferdy Sambo, menurut Bharada E, kemudian mengatakan menjamin keselamatannya dan tak akan ada proses pidana.
“Baru dia (Ferdy Sambo, red) bilang ‘Sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua kamu bela diri. Kau beladiri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman chad, kamu tenang saja’,” ujar Bharada E mengulangi kata-kata Sambo.
Bharada E melanjutkan, setelah skenario telah dijabarkan, Putri sempat seolah mengingatkan sang suami agar tidak luput soal CCTV dan sarung tangan. Meski, tidak jelas apa yang disampaikannya, karena suaranya terdengar pelan.
“Ibu sempat ngobrol-ngobrol bahasanya karena ibu suaranya pelan yang mulia saya minta maaf, saya tidak mendengarkan secara detail yang mulia. Tapi itu ibu membahas tentang CCTV, pertama CCTV Duren Tiga yang mulia, yang kedua tentang sarung tangan,” sambung Bharada E.
Bahkan Putri juga disebut sempat berbisik ke Ferdy Sambo. Pendengaran Bharada E, Putri mengingatkan Ferdy Sambo agar menggunakan sarung tangan. “Tapi saya tidak bisa mendengar secara ini yang mulia tapi kaya ‘iya nanti pakai sarung tangan’,” kata Bharada E.
Putri Candrawathi Berupaya Lenyapkan Sidik Jari Sambo di Barang Brigadir J
Tak hanya mengetahui skenario tersebut, Putri juga berupaya menghilangkan sidik jari pada barang-barang milik Brigadir J. Bharada E mengaku diperintah Putri untuk menghilangkan jejak sidik jari Ferdy Sambo di barang-barang milik Yosua. Putri juga memerintahkan hal yang sama kepada Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Dia diperintah membawa barang milik Yosua dari bekas rumah dinas Sambo di Jalan Duren Tiga Nomor 54 atau biasa disebut sebagai ‘posko ajudan’. Saat itu, dia belum mengetahui tujuan dari perintah Putri yang sebenarnya.
“bu memanggil kami bertiga. Saya, Bang Ricky, dan Om Kuat ke lantai 3. Lalu Bu Putri bilang ke saya ‘Nanti kamu pergi pake mobil ke posko, ambil barang-barang Yosua bawa lagi ke rumah Saguling. Lalu, bawa lagi ke lantai 2 di ruang kerja,” kata dia.
“Jadi, pergilah saya dengan Bang Ricky pada saat itu ambil barang-barang pakai mobil, sampai, antar ke lantai 2,” lanjutnya.
Menurut Bharada E, Putri juga berpesan agar mereka mengenakan sarung tangan berjenis karet saat membereskan barang-barang milik Yosua.
“Baru ibu bilang ‘Nanti pakai sarung tangan ya’. Jadi, kita pakai sarung tangan pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga. Jadi bertiga, disuruhlah kami oleh ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini dilaundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di laundry jadi diplastikkan,” ujarnya.
Menurut Bharada E, Putri juga berpesan agar mereka mengenakan sarung tangan berjenis karet saat membereskan barang-barang milik Yosua.
“Baru ibu bilang ‘Nanti pakai sarung tangan ya’. Jadi, kita pakai sarung tangan pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga. Jadi bertiga, disuruhlah kami oleh ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini dilaundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di laundry jadi diplastikkan,” ujarnya.
Dia bersama dengan Ricky dan Kuat diwajibkan memakai desinfektan dan hand sanitizer untuk membersihkan baju, tas, hingga dompet Brigadir J. Menurutnya, Putri bercerita bahwa Sambo sempat memegang barang-barang Yosua.
“Kata ibu, bapak sempat megang barang-barangnya almarhum untuk menghilangkan sidik jarinya,” ungkapnya.